Kemenpora
bekerjasama Gerakan Muda Nusantara (Gemanusa) hari Senin (22/12)
menggelar kegiatan Refleksi Akhir Tahun Gerakan Muda Nusantara dengan
tema Dialog Politik Para Pemuda, di Teater Wisma Kemenpora. Acara juga dihadiri Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Yuni Poerwanti.
Perwakilan dari 16 organisasi kepemudaan baik berasal dari partai dan non partai bertindak sebagai pembicara, masing-masing Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI), Taruna Merah Putih, Gerakan Muda Hanura, Tunas Indonesia Raya (Tidar), Garda Pemuda (GP) Nasdem, Barisan Muda (BM) PAN, Garda Bangsa, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Pemuda Persatuan Umat Islam (PUI), Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU), Al Azhar Youth Leader Institute (AYLI), dan Angkatan Muda Demokrat Indonesia.
Mereka menyampaikan pengalaman mereka ketika turut andil dalam perhelatan demokrasi terbesar tahun ini, baik itu pemilihan anggota legislatif ataupun pemilihan presiden. Mereka pun menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki terkait pelaksanaan Pemilihan Umum ke depannya. Selain itu perwakilan organisasi non partai turut menyampaikan hasil refleksi dan aspirasi mereka terkait dunia politik dan kepemudaan. Beberapa perwakilan menyampaikan agar pemuda tidak hanya menjadi komoditas perpolitikan namun ikut menyuarakan pendapat dan berpartisipasi aktif dalam perpolitikan bangsa.
Perwakilan dari 16 organisasi kepemudaan baik berasal dari partai dan non partai bertindak sebagai pembicara, masing-masing Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI), Taruna Merah Putih, Gerakan Muda Hanura, Tunas Indonesia Raya (Tidar), Garda Pemuda (GP) Nasdem, Barisan Muda (BM) PAN, Garda Bangsa, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Pemuda Persatuan Umat Islam (PUI), Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU), Al Azhar Youth Leader Institute (AYLI), dan Angkatan Muda Demokrat Indonesia.
Mereka menyampaikan pengalaman mereka ketika turut andil dalam perhelatan demokrasi terbesar tahun ini, baik itu pemilihan anggota legislatif ataupun pemilihan presiden. Mereka pun menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki terkait pelaksanaan Pemilihan Umum ke depannya. Selain itu perwakilan organisasi non partai turut menyampaikan hasil refleksi dan aspirasi mereka terkait dunia politik dan kepemudaan. Beberapa perwakilan menyampaikan agar pemuda tidak hanya menjadi komoditas perpolitikan namun ikut menyuarakan pendapat dan berpartisipasi aktif dalam perpolitikan bangsa.
Senada
dengan hal itu menurut Raizal Arifin ketua Umum Pemuda PUI bahwa pemuda harus
memper jelas positioning dan daya tawar dalam konteks kebangsaan.
"Karena
pemuda merupakan elanvital pembangunan bangsa maka posistioningnya harus
diperjelas, suapaya mobilisasi bisa berjalan dua arah baik vertikal maupun
horisontal", tegas Raizal yang akrab dipanggil dengan Azzam ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !