Kampanye Pekan Kondom Nasional (PKN) Kemenkes RI yang disponsori sebuah
pabrik Kondom adalah program kemunduran dan merusak. Kecaman-demi kecaman terus
berdatangan. Kini, kecaman dari Ketua Umum Pemuda PUI H. Iman Budiman. Iman
menilai langkah ini merupakan provokasi negatif terhadap anak muda. Nafsiah
Amboi seakan tidak faham agama dan kesehatan. Program ngawur ini syarat
penjerumusan ke dunia Freea sex remaja dan dewas. Sebelumnya di dunia maya Twitter
dan Facebook ramai dibincangkan bahwa Bus Pekan Kondom Nasional itu
mampir ke area UGM.
“Kampanye Kondom dengan pembagian Kondom gratis bisa diartikan ‘menyuruh’
zina. Apalagi sasarannya adalah anak muda sebagai generasi bangsa. Ini sudah
terlewat batas. Program ini jahat yang akan mencederai kearifan bangsa yang
menjunjung nilai agama dan moral.” kecamnya. Kemudian lanjut Iman, “Dalam
catatan Kementerian Kesehatan, pada 2012 saja kasus HIV se-Indonesia sebanyak
21.511 orang dan AIDS sebanyak 5.686 orang. Serta faktor penularan HIV karena
heteroseksual (58,7 persen); Injecting drug users (IDU) sebanyak 17,5 persen;
penularan perinatal 2,7 persen dan homoseksual sebanyak 2,3 persen. Itu artinya
program Kemenkes dalam menekan HIV/AIDS gagal” jelasnya.
Seharusnya kata dia, Kemenkes merancang program edukatif. “Program harus
edukatif dan sinergis. Melarang segala bentuk kejahatan asusila dari semua
media. Ini kontra produktif. Ada UU Pornografi, tapi ia (Kemenkes) malah tebar
Kondom. Dan PKN akan menjadi bom waktu.” Tambahnya. Saat mendampingi H. Iman
Budiman, Raizal Aripin yang merupakan Sekretaris Jenderal Pemuda PUI,
mengungkapkan bahwa ada persoalan mendasar dari ketidak becusannya
Nafsiah Amboi. “Nafsiah tidak cerdas membaca masalah. Ini juga
menyangkut integritas dan kapasita Nafsiah yang minim. Tidak ada program
yang lebih strategis. Kondom bukan solusi tapi justru menyebarkan.” geramnya.
Sebagaimana diketahui, Kondom mempunyai senyawa hidrokarbon dan
polimerisasi yang berpori-pori serta berserat. Di samping itu proses pembuatannya
terdapat lubang cacat mikroskopis atau “pinholes” yang berpotensi bocor sebab
berpori-pori sebesar 1/60 mikron sedangkan ukuran virus sekecil 1/250 mikron;
sementara itu besarnya pinholes 1 mikron.
Pengurus Pusat
Pemuda Persatuan Ummat Islam
(PEMUDA PUI)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !