SAVE MESIR ....!!
MILITER BIADAB, KEMBALIKAN DEMOKRASI MESIR
Kudeta Militer yang menggulingkan pemerintah Mursi
adalah tanda demokrasi Mesir dibajak. Militer dan Oposisi dari kalangan sekuler
dan Liberal tidak menghargai pengorbanan dan harapan perubahan rakyat Mesir. Hampir
70% kemenangan Mursi tidak bisa diabaikan begitu saja. Demikian disampaikan H.
Iman Budiman Ketua Umum PP Pemuda PUI di Jakarta (09/07). Melihat rentetan
huru-hara hingga pembantaian pendukung Mursi di masjid, “Militer tidak ubahnya
seperti Fasis dan Hitler. Menggunakan senjata untuk membantai orang-orang tidak
berdosa.” Sebagaimana informasi dari banyak media, Militer Mesir telah
membantai 42 orang dewasa dan 2 anak saat mereka melaksanakan sholat shubuh di
masjid. Mereka kalang kabut mencari perlindungan dari serangan membabi-buta
Militer.
Sebagai Pimpinan Pemuda Umat Islam yang merupakan
organisasi kemasyarakatan, dia mengajak seluruh elemen dan rakyat Mesir untuk
terus bersatu mempertahankan kedaulatannya. Demokrasi yang digenggam dan
dipertaruhkan oleh jutaan rakyat Mesir harus dikembalikan. Semua komponen
masyarakat yang bersatu menggulingkan Mubarak adalah simbol persatuan rakyat
Mesir untuk reformasi. “Persatuan itu sangat penting untuk menjawab kejahatan
Militer dan Oposisi.” Dia meminta pemerintah Indonesia, presiden SBY untuk
segera menggunakan sikap politik luar negerinya. “negara pertama kali yang
mengakui kemerdekaan Indonesia, adalah Mesir. Indonesia segera mendesak
negara-negara OKI menolak kebiadaban Militer dan Oposisi serta tidak mengakui
pemerintahan inkonstitusional Oposisi.”
Sekretaris Jenderal PP Pemuda PUI, Raizal Aripin di
tempat terpisah memberikan data, bahwa hasil pantauan Al Jazeera, telah
terjadi pembantaian 34 orang pendukung Mursi di depan Markas Besar Militer
Mesir. Dan 322 orang luka-luka. “Ini kejahatan, Militer dan Oposisi harus
diseret ke Mahkamah Internasional.” Transisi politik yang memakan banyak
korban, tidak terlepas adanya gerakan politik yang jahat. “Oposisi harus
bertanggung jawab atas situasi Mesir.” Dengan nada geram.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !