Islamedia - Kelompok nasional dan Islam di kota Al-Quds kemarin Kamis (14/2) melauncing aksi perkemahan protes yang disebut �Teriakan Al-Quds� karena ketidakadilan yang dialami oleh keluarga Halwani di kampung Wadi Jaoz di Al-Quds. Aksi ini akan berlangsung hingga hari Sabtu.
Ketua gerakan Islam di Palestina Dalam (wilayah Palestina jajahan tahun 1948), Raid Shalah menyampaikan tuntutan kepada Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Arab agar menolong dan menyelematkan �setiap jengkal tanah masjid Al-Aqsha dan tetesan air mata ibu di sana, setiap anak yang ditawan di penjara zionis dari warga Al-Quds dan istri tawananan atau orang tua tawanan Palestina.�
Syekh Raid Shalah mengatakan, �Kami sebagai bangsa Palestina bangga dan kami masih menjadi bagian dari umat Islam dan dunia Arab. Maka jangan tinggalkan kami sendirian dalam pertempuran menghadapi penjajah zionis.�
�Saya sampaikan salam cinta dan bangga kepada tawanan Palestina di penjara zionis. Saya sampaikan pandangan optimis bahwa penjara, kekerasan dan kezhaliman �Israel� tidak akan berlangsung lama sampai kami merayakan pesta kebebasan di atas atap rumah Halwani bersama tawanan Palestina yang sudah bebas. Ini adalah nyawa dan ruh kami yang tak akan mati. Spirit kami akan tetap kuat dan tekad kami akan tetap tegar dalam pertempuran yang digelar penjajah zionis ini.� Tukas Syekh Shalah.
Ia menegaskan, aksi perkembangan protes ini bukan awal dan akhir namun parade panjang perjalanan perjuangan dan akan terus berlanjut.
Sebagaimana ketua Badan Eksekutif Islam Ikrimah Shabri menyampaikan salam perhormatan kepada para syuhada dan mereka yang berjaga di tempat suci di Al-Quds dan sekitarnya dari penodaan penjajah zionis. �Kami hari ini melaunching aksi membela Al-Quds yang harus didengarkan oleh seluruh dunia. Sebab ada pelanggaran dan kejahatan terhadap tempat suci dan penghancuran peninggalan tempat suci dan penggalian di halaman Al-Barraq tanpa ada pembelaan dari UNESCO. Sebab agaknya organisasi kebudayaan PBB ini menyetujui langkah penjajah zionis.�
Ia menambahkan, aksi ini dilakukan untuk mengatakan kepada dunia Islam dan Arab agar mereka jangan tinggalkan Palestina sendirian. Sebab bahaya sangat besar mengancam. Sebab Al-Quds bukan hanya milik warga Al-Quds saja namun milik semua; bangsa Arab dan umat Islam yang memiliki tanggungjawab terhadapnya. [ifp/bsyr]
Ketua gerakan Islam di Palestina Dalam (wilayah Palestina jajahan tahun 1948), Raid Shalah menyampaikan tuntutan kepada Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Arab agar menolong dan menyelematkan �setiap jengkal tanah masjid Al-Aqsha dan tetesan air mata ibu di sana, setiap anak yang ditawan di penjara zionis dari warga Al-Quds dan istri tawananan atau orang tua tawanan Palestina.�
Syekh Raid Shalah mengatakan, �Kami sebagai bangsa Palestina bangga dan kami masih menjadi bagian dari umat Islam dan dunia Arab. Maka jangan tinggalkan kami sendirian dalam pertempuran menghadapi penjajah zionis.�
�Saya sampaikan salam cinta dan bangga kepada tawanan Palestina di penjara zionis. Saya sampaikan pandangan optimis bahwa penjara, kekerasan dan kezhaliman �Israel� tidak akan berlangsung lama sampai kami merayakan pesta kebebasan di atas atap rumah Halwani bersama tawanan Palestina yang sudah bebas. Ini adalah nyawa dan ruh kami yang tak akan mati. Spirit kami akan tetap kuat dan tekad kami akan tetap tegar dalam pertempuran yang digelar penjajah zionis ini.� Tukas Syekh Shalah.
Ia menegaskan, aksi perkembangan protes ini bukan awal dan akhir namun parade panjang perjalanan perjuangan dan akan terus berlanjut.
Sebagaimana ketua Badan Eksekutif Islam Ikrimah Shabri menyampaikan salam perhormatan kepada para syuhada dan mereka yang berjaga di tempat suci di Al-Quds dan sekitarnya dari penodaan penjajah zionis. �Kami hari ini melaunching aksi membela Al-Quds yang harus didengarkan oleh seluruh dunia. Sebab ada pelanggaran dan kejahatan terhadap tempat suci dan penghancuran peninggalan tempat suci dan penggalian di halaman Al-Barraq tanpa ada pembelaan dari UNESCO. Sebab agaknya organisasi kebudayaan PBB ini menyetujui langkah penjajah zionis.�
Ia menambahkan, aksi ini dilakukan untuk mengatakan kepada dunia Islam dan Arab agar mereka jangan tinggalkan Palestina sendirian. Sebab bahaya sangat besar mengancam. Sebab Al-Quds bukan hanya milik warga Al-Quds saja namun milik semua; bangsa Arab dan umat Islam yang memiliki tanggungjawab terhadapnya. [ifp/bsyr]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !