HUKUM BERAT PROVOKATOR RUSUH SAMPANG
!!!
Assalamu`alaikum
Wr. Wb.
Baru usai umat Islam seluruh dunia menjalankan puasa
ramadhan dan merayakan `Idul Fithri. Makna kemenangan kembali suci dari dosa
dan fahsya. Laksana anak yang terlahir dari rahim ibunya, suci tidak bernoda.
Tapi kesucian itu kembali ternoda oleh kasus rusuh Sampang. Suni-Syi`ah kembali
berperang. Korban orang-orang yang tidak berdosa pun berjatuhan. Darah kembali
berceceran. Saudara tega membunuh saudara sendiri karena perbedaan. Dua orang
meregang nyawa dan puluhan orang mengungsi.
Terulangnya kasus penyerangan kelompok Syi`ah adalah buah
dari intoleransi dalam keberagaman kita kian rapuh. Mudah terbakar emosi dan
senang menghakimi. Dala beberapa kasus serupa, hukum tidak tegas, dan tidak
memberikan efek jera. Alhasil, hukum seolah diserahkan kepada sistem hukum
rimba; siapa kuat, dia yang menang. Ada pembiaran dari negara tanpa proses
hukum yang adil. Untuk kasus ini seakan dibiarkan tanpa ada upaya preventif
dari kepolisian. Berdasarkan catatan investigasi Komnas HAM, konsentrasi massa
sudah ada dibeberapa titik, tapi hanya dijaga oleh beberap aparat. Hingga
meletuslah kerusuhan itu. Ada sekitar 200 orang yang menyerbu kelompok Syi`ah
ini.
Pasca ramadhan, semestinya esensi toleransi tetap dijaga.
Menjaga kesatuan umat diutamakan dan tidak mudah diprovokasi oleh kalangan
perusuh. Surya Dharma Ali selaku Kemenag haru melakukan langkah tegas tanpa
berat sebelah. Menindak kelompok yang diduga penyerang kelompok Syi`ah. Tidak
mengalihkan isu bahkan menutupi rapuhnya persatuan umat. Umat Islam Indonesia
yang ramah dan bersatu harus terus dirawat, agar dikemudian hari tidak terjadi
hal serupa.
Atas dasar persatuan umat Islam dan cinta tegaknya NKRI,
semua kalangan melakukan dialog yang berkelanjutan. Ulama dan pemerintah harus
bahu membahu menciptakan iklim kondusif dalam rangka ketahanan nasional. Sebab
pemerintah berkewajiban melindungi dan menjaga keutuhan bangsa pada umumnya.
Dengan demikian, demi menjaga tegaknya persatuan Umat
Islam yang cinta damai dan menjunjung tinggi toleransi. Kami Pimpinan Pusat
Pemuda Persatuan Umat Islam (PP Pemuda PUI) yang merupakan elemen terdepan umat
dan bangsa, menyatakan sikap:
1.
Pemerintah dan pihak berwenang segera
membentuk Tim Pencari Fakta Independen.
2.
Hukum seberat-beratnya para
provokator rusuh Sampang demi menjaga konflik lanjutan.
3.
Ulama dan tokoh Sampang
harus tetap mengedepankan ukhuwah Islamiyah yang berkeadilan tanpa memojokan
kelompok lain demi terjalinnya suasana kondusif.
4.
Kami menyeru kepada
seluruh umat Islam agar tetap bersatu, tidak terpecah apalagi mudah diadu
domba.
Pengurus Pusat
Pemuda Persatuan Ummat Islam
(PEMUDA PUI)
Iman Budiman Raizal Arifin
Ketua Umum
Sekretaris Umum
Cp: Iman Budiman (081321664426)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !