Islamedia - Invasi Amerika Serikat terhadap Iraq, banyak dikecam baik itu dari dalam dan luar negeri AS. Meski berkedok war on terror, namun bertumpuk kepentingan ekonomi politik nyata-nyata mewarnai coreng sejarah negara yang berlagak sebagai polisi dunia itu. Belakangan diberitakan, amunisi persenjataan Amerika Serikat amat mungkin menjadi penyebab di balik sekian banyaknya jumlah bayi Irak yang terlahir dalam keadaan cacat, demikian seperti diungkap sebuah penelitian dan dilansir laman IINA pada Kamis (20/12) pekan lalu.
Adanya anak-anak yang terlahir dengan keadaan menderita kanker dan cacat bawaan menjadi sorotan surat kabar Jerman Der Spiegel. Sementara warga Iraq yang diwawancara merasa tidak yakin tentang bagaimana menjelaskan begitu banyaknya angka kematian bayi dan kelahiran bayi cacat di kota Basra, demikian menurut Al-Arabiya.
"Ada bayi yang hanya punya satu mata di bagian depan kepala, ada bayi yang seperti punya dua kepala," kata Askar bin Said, pemilik lahan pemakaman di Iraq, ketika menceritakan tentang keadaan bayi yang dikuburkan di pemakamannya.
"Ada seorang anak yang punya semacam ekor, seperti kulit domba. Yang lainnya terlihat sebagaimana anak yang benar-benar normal, namun dengan muka seperti kera. Ada juga bocah perempuan yang kakinya tumbuh menyatu, setengah ikan, setengah manusia," lanjutnya bercerita.
Liputan media Jerman itu juga mengutip penelitian yang diterbitkan bulan September dalam Buletin Kontaminasi dan Toksikologi Lingkungan. Isinya mengungkapkan bahwa terjadi "peningkatan hingga tujuh kali lipat dalam jumlah cacat lahir di Basra selama tahun 1994 hingga 2003. Dari 1000 kelahiran, terdapat 23 yang mengalami cacat lahir,"
"Polusi akibat perang -- disebabkan bermacam hal mulai dari logam berat dari ledakan senjata, hingga radiasi uranium dari amunisi dan tank-tank Amerika -- kemudian terhirup oleh warga Fallujah, atau meresap ke dalam air tanah, mengalir hingga ke Sungai Tigris, hingga menyesakkan asupan nafas mereka," demikian seperti laporan lembaga Global Research pada Selasa pekan lalu. [iinanews]
Adanya anak-anak yang terlahir dengan keadaan menderita kanker dan cacat bawaan menjadi sorotan surat kabar Jerman Der Spiegel. Sementara warga Iraq yang diwawancara merasa tidak yakin tentang bagaimana menjelaskan begitu banyaknya angka kematian bayi dan kelahiran bayi cacat di kota Basra, demikian menurut Al-Arabiya.
"Ada bayi yang hanya punya satu mata di bagian depan kepala, ada bayi yang seperti punya dua kepala," kata Askar bin Said, pemilik lahan pemakaman di Iraq, ketika menceritakan tentang keadaan bayi yang dikuburkan di pemakamannya.
"Ada seorang anak yang punya semacam ekor, seperti kulit domba. Yang lainnya terlihat sebagaimana anak yang benar-benar normal, namun dengan muka seperti kera. Ada juga bocah perempuan yang kakinya tumbuh menyatu, setengah ikan, setengah manusia," lanjutnya bercerita.
Liputan media Jerman itu juga mengutip penelitian yang diterbitkan bulan September dalam Buletin Kontaminasi dan Toksikologi Lingkungan. Isinya mengungkapkan bahwa terjadi "peningkatan hingga tujuh kali lipat dalam jumlah cacat lahir di Basra selama tahun 1994 hingga 2003. Dari 1000 kelahiran, terdapat 23 yang mengalami cacat lahir,"
"Polusi akibat perang -- disebabkan bermacam hal mulai dari logam berat dari ledakan senjata, hingga radiasi uranium dari amunisi dan tank-tank Amerika -- kemudian terhirup oleh warga Fallujah, atau meresap ke dalam air tanah, mengalir hingga ke Sungai Tigris, hingga menyesakkan asupan nafas mereka," demikian seperti laporan lembaga Global Research pada Selasa pekan lalu. [iinanews]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !