Headlines News :
Home » , » Sering Kali Manusia itu Aneh

Sering Kali Manusia itu Aneh

Written By Unknown on Selasa, 27 November 2012 | 23.07

Islamedia - Manusia itu makhluk Allah paling mulia yang dirancang dengan sangat sempurna. Bahkan, dalam format idealnya manusia itu lebih mulai dari para malaikat Allah. Dengan kapasitas yang ada pada dirinya, manusia Allah beri tanggung jawab untuk memangku Khilafah di muka bumi dan untuk memakmurkannya. Manusia memiliki semua perangkat untuk bisa membangun dan memakmurkan bumi ini.
 
Namun manusia yang merupakan makhluk paling mulia ini sering kali jatuh menjadi makhluk paling rendah posisinya di sisi Allah karena tidak berhasil menggunakan kapasitas diri yang Allah berikan padanya. Sehingga Allah menyatakan bahwa manusia yang tidak secara benar dan proporsional menggunakan kapasitasnya itu disebut sebagai makhluk yang sama dengan binatang bahkan jauh lebih sesat  ( Al-Araf,179). 
 
Manusia seringkali berlaku aneh. Tatkala dia diberi nikmat oleh Tuhannya, maka muncullah pikiran dalam dirinya bahwa Allah sedang memuliakannya, namun tatkala Allah tidak banyak memberikan nikmat padanya maka dia beranggapan bahwa Allah telah menghinakannya. Apabila dalam keadaan sempit dia merapat pada Allah, namun tatkala Allah lapangkan hidupnya, dunia berpihak padanya, maka mulailah dia bertingkah dengan bermaksiat pada Tuhannya, yang selama ini mengucurkan nikmat padanya. Doa doanya mengucur deras tatkala dia membutuhkan Allah, namun tatkala kebutuhannya telah terpenuhi, maka dia bertindak seakan tidak pernah membutuhkan Tuhan. 
Manusia itu sungguh aneh. Diperintahkan taat malah maksiat, diperintahkan syukur malam kufur. Diperintahkan dermawan malah pelit. Diperintahkan amanah malah khianat, diperintahkan jujur malah dusta bertabur.
 
Sungguh aneh manusia. Tahu kehidupan ini begitu pendek dan fana, malah dia memanjangkan angannya, berburu dunia walaupun dengan jalan yang tak lagi peduli apakah lewat jalan halal atau haram. Yakin bahwa kematian akan menyergap tanpa diduga tanpa dikira, dia malah tidak pernah mempersiapkan bekal takwa sebagai bekal utama. Hari harinya hanya diisi gelak tawa, canda ria. Dari dosa tiada hentinya. Rajin mengumpulkan harta, namun tak ada zakat yang dikeluarnya. Malam malamnya ramai dengan gemerincing uang, dengan angka angka yang menjauhkan dari Sang Maha Rahman. Otak dan hatinya dikepung oleh dunia langkah akhiratnya tertahan, tersendak. Dunia terasa mempesona sementara akhira tak diminatinya. 
 
Aneh manusia, dia tahu Allah tapi tidak getol bersimpuh di hadapanNya, tidak rajin merapat ke sisiNya dan tidak gairah berburu ridhaNya. Alquran dibaca siang san malam, namun tak satu amal pun yang lahir dari hasil bacaannya. Bacaannya hanya sebatas lidah dan bibir belaka, tak ada serapan yang merasuk dalam jiwanya. Cahaya Alquran tak bisa menerangi hatinya karena Ia telah berselaputkan dosa. Dia tahu setan sebagai musuhnya namun senantiasa intim dengannya. Mengaku ummat Muhammad namun tak pernah melakukan sunahnta. Sunah sunahnya diabaikannya begitu saja.
 
Aneh benar manusia, dia bergairah masuk surga namun perbuatan yang dilakukan adalah amalan ahli neraka. Sebaliknya dia senantiasa menyatakan takut neraka, namun rajin menumpuk dosa. 
Sungguh aneh manusia dirinya berkubang dosa, namun dia sibuk mengurus dosa saudara saudaranya. Mengintai kesalahan mereka, membesar besarkan kesalahan yang tidak seberapa. 
Aneh benar manusia, pintar berucap indah, namun hatinya hitam. Dia rajin membersihkan anggota tubuhnya namun tak disertai dengan rajin membersihkan hatinya. Dia tahu mata Allah Mahaawas, namun dia tak takut berkubang dosa.
 
Aneh manusia, dia tahu bahwa rendah hati membuat terangkat derajatnya, tapi dia rajin berbangga diri, rajin bersombong ria, dan takabur menjadi sikap hariannya. Dia tahu dengki membuat dada terbakar tiada henti, namun dia menjadikan hatinya wadah utamanya. dan hasut pada manusia lain yang Allah karuniakan nikmat padanya. 
 
Padahal apabila dia puas qanaah terhadap apa yang Allah berikan maka dia akan merasa sangat kaya, dan apabila dia meninggalkan dengki, dia akan damai hidupnya. Dingin hatinya. Orang yang ridha dengan apa yang Allah berikan dia akan tenteram.
 
Sungguh aneh manusia dia tahu Alquran sebagai obat jiwa, namun dia mencari obat dari sumber lainnya. 
 
Ketahuilah wahai manusia dunia ini hanya akan dinikmati oleh mereka yang tidak rajin berburu surga, tidak rajin menanam untuk akhiratnya, tidak paham bahwa dirinya dicipta untuk kehidupan abadi. 
 
Wahai manusia, dalam hati Anda ada segumpal darah, demikian sabda NAbi kita, yang apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad kita sebaliknya bila dia buruk, baik pula seluruh jasad kita. 
 
Agamamu yang baik akan membuat baik, darah yang mengalir adalah darah yang baik, daging yang tumbuh adalah daging yang baik. 
 
Allah tak ingin melihat kita bertingkah aneh. Karena kita dicipta untuk mengabdi dan memakmurkan bumi.
 
Maka lihat ke dalam diri kta masing masing, renungkan dalam-dalam agar kita tahu bahwa Allah adalah Rabb semesta.
 
 

Ustadz Samson Rahman,Lc
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translate

English French German Spain Russian Korean Arabic Chinese Simplified
 
Support : Tim Media Pemuda PUI
Copyright © 2014. PEMUDA PUI - All Rights Reserved