Islamedia - Tidak semua pihak di Israel senang dengan gencatan senjata. Pemerintah Israel mendapatkan kritikan keras dari warga yang berdemonstrasi pada hari Kamis kemarin waktu setempat, demikian laporan Al Jazeera.
Sejumlah pejabat senior zionis Israel juga berkomentar menentang gencatan senjata, di antaranya Shaul Mofaz, Ketua Partai Kadima.
"(Langkah) menghindar ini tidak dapat mengembalikan apapun... Kita tidak seharusnya menghentikan operasi pada tahap ini. Gencatan senjata ini salah," kata Mofaz kepada radio lokal Israel.
Jurnalis Al Jazeera Greg Carlstrom mengungkapkan dari Ashkelon, sembari mengutip pemberitaan TimeOfIsrael, bahwa cuma 20% orang Israel yang berpikir mereka "menang" dalam memerangi Gaza, dan cuma 38% yang menganggap Netanyahu menangani Operasi Pilar Awan itu dengan baik.
Sebelum agresi dilakukan, Netanyahu tampak memimpin dalam berbagai polling masyarakat, sehingga hampir bisa dipastikan bahwa ia bakal memenangkan lagi pemilihan selanjutnya. Apakah Netanyahu 'bunuh diri' dengan menyetujui pembunuhan pemimpin militer Hamas Ahmed Jabari dan memulai kampanye berupa agresi militer 8 hari?
Polling terbaru yang dilakukan setelah berlakunya gencatan senjata, tampaknya mendukung dugaan tadi. Hasil polling menunjukkan cuma tersisa 33 kursi bagi koalisi partai berkuasa Likud-Beytenu, atau berkurang 9 kursi dari perolehan mereka sekarang di parlemen Israel Knesset. Padahal ketika Operasi Pilar Awan berlangsung, angka itu masih cukup tinggi, antara 38 sampai 41 kursi.
Tentara juga protes
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah barangkali kondisi pemerintahan Israel pimpinan Netanyahu saat ini. Sebab tak hanya warga dan politisi yang menganggap gencatan senjata sebagai kekalahan, sejumlah tentara juga juga mengungkapkan kekecewaan mereka.
Sebagaimana tersiar dalam foto yang beredar luas di Facebook, 16 orang tentara Zionis Israel berbaring di tanah membentuk tulisan yang artinya "Bibi [sang] pecundang". Bibi ialah panggilan populer terhadap Benjamin Netanyahu. Sampai berita ini dimuat di situs asalnya, sudah ribuan likes dan ratusan shares diperoleh foto itu.
Suasana berbeda dijumpai di Gaza ketika malam gencatan senjata diumumkan dari Mesir. Warga bersuka cita turun ke jalan, memekikkan takbir dan memuji keberhasilan gerakan perlawanan. Kembang api tampak menghiasi langit Gaza. [aljazeera/toi]
Sejumlah pejabat senior zionis Israel juga berkomentar menentang gencatan senjata, di antaranya Shaul Mofaz, Ketua Partai Kadima.
"(Langkah) menghindar ini tidak dapat mengembalikan apapun... Kita tidak seharusnya menghentikan operasi pada tahap ini. Gencatan senjata ini salah," kata Mofaz kepada radio lokal Israel.
Jurnalis Al Jazeera Greg Carlstrom mengungkapkan dari Ashkelon, sembari mengutip pemberitaan TimeOfIsrael, bahwa cuma 20% orang Israel yang berpikir mereka "menang" dalam memerangi Gaza, dan cuma 38% yang menganggap Netanyahu menangani Operasi Pilar Awan itu dengan baik.
Sebelum agresi dilakukan, Netanyahu tampak memimpin dalam berbagai polling masyarakat, sehingga hampir bisa dipastikan bahwa ia bakal memenangkan lagi pemilihan selanjutnya. Apakah Netanyahu 'bunuh diri' dengan menyetujui pembunuhan pemimpin militer Hamas Ahmed Jabari dan memulai kampanye berupa agresi militer 8 hari?
Polling terbaru yang dilakukan setelah berlakunya gencatan senjata, tampaknya mendukung dugaan tadi. Hasil polling menunjukkan cuma tersisa 33 kursi bagi koalisi partai berkuasa Likud-Beytenu, atau berkurang 9 kursi dari perolehan mereka sekarang di parlemen Israel Knesset. Padahal ketika Operasi Pilar Awan berlangsung, angka itu masih cukup tinggi, antara 38 sampai 41 kursi.
Tentara juga protes
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah barangkali kondisi pemerintahan Israel pimpinan Netanyahu saat ini. Sebab tak hanya warga dan politisi yang menganggap gencatan senjata sebagai kekalahan, sejumlah tentara juga juga mengungkapkan kekecewaan mereka.
Sebagaimana tersiar dalam foto yang beredar luas di Facebook, 16 orang tentara Zionis Israel berbaring di tanah membentuk tulisan yang artinya "Bibi [sang] pecundang". Bibi ialah panggilan populer terhadap Benjamin Netanyahu. Sampai berita ini dimuat di situs asalnya, sudah ribuan likes dan ratusan shares diperoleh foto itu.
Suasana berbeda dijumpai di Gaza ketika malam gencatan senjata diumumkan dari Mesir. Warga bersuka cita turun ke jalan, memekikkan takbir dan memuji keberhasilan gerakan perlawanan. Kembang api tampak menghiasi langit Gaza. [aljazeera/toi]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !