Islamedia -Pihak Organisasi Konferensi Islam (OKI) sejauh ini mengaku belum menerima permohonan resmi dari koalisi oposisi Suriah untuk mengisi kursi di lembaga pan-Islam tersebut, demikian dikemukakan pejabat OKI, seperti dilaporkan laman berita IINA.
Tareq Bakheet selaku jubir OKI, menyampaikan kepada Okaz/Saudi Gazette bahwa keputusan para menlu 57 negara anggota OKI merupakan prasyarat bagi suatu pihak untuk menjadi wakil dalam OKI.
"OKI sepenuhnya mendukung koalisi Suriah dan berdiri bersama rakyat Suriah dalam menentang tindakan brutal yang dilakukan rezim Bashar Al-Assad," katanya seraya bereaksi terhadap berita mengenai harapan Koalisi Nasional Suriah untuk mengisi kursi OKI.
Oposisi Suriah sejauh ini sedang melakukan usaha-usaha untuk memenangkan dukungan Barat dan dunia internasional, setelah sebelumnya memeroleh pengakuan resmi dengan menjadi wakil Suriah di Liga Arab.
Sementara itu, Adib Shishakli, perwakilan aliansi Suriah di Badan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council - GCC), mengatakan bahwa para pemimpin aliansi akan menyelenggarakan pembicaraan pekan depan bersama Sekjen OKI Ekmeleddin Ihsanoglu dalam kaitan keanggotaan di OKI itu.
"Pimpinan OKI sudah sepakat akan kembali menemui delegasi koalisi oposisi Suriah, ketika kami bertemu dengannya dalam pertemuan Liga Arab di Doha tempo hari. Dengan memeroleh kursi di OKI, maka akan membuka pintu dukungan dari negara-negara anggota terkait upaya kami mengamankan posisi merapat ke PBB," urai Adib sembari menambahkan, bahwa pihak koalisi mengalami pekerjaan berat untuk memenangkan kursi di PBB, terutama karena penentangan kuat dari dua negara anggota permanen DK PBB yaitu Rusia dan Cina.
Wakil Presiden Koalisi Nasional Suriah (SNC), George Sabra, menyatakan bahwa pihaknya akan berusaha keras menempatkan perwakilannya di OKI, sebelum bergerak ke kancah internasional dengan menjadi satu-satunya perwakilan resmi rakyat Suriah di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). [iina]
Tareq Bakheet selaku jubir OKI, menyampaikan kepada Okaz/Saudi Gazette bahwa keputusan para menlu 57 negara anggota OKI merupakan prasyarat bagi suatu pihak untuk menjadi wakil dalam OKI.
"OKI sepenuhnya mendukung koalisi Suriah dan berdiri bersama rakyat Suriah dalam menentang tindakan brutal yang dilakukan rezim Bashar Al-Assad," katanya seraya bereaksi terhadap berita mengenai harapan Koalisi Nasional Suriah untuk mengisi kursi OKI.
Oposisi Suriah sejauh ini sedang melakukan usaha-usaha untuk memenangkan dukungan Barat dan dunia internasional, setelah sebelumnya memeroleh pengakuan resmi dengan menjadi wakil Suriah di Liga Arab.
Sementara itu, Adib Shishakli, perwakilan aliansi Suriah di Badan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council - GCC), mengatakan bahwa para pemimpin aliansi akan menyelenggarakan pembicaraan pekan depan bersama Sekjen OKI Ekmeleddin Ihsanoglu dalam kaitan keanggotaan di OKI itu.
"Pimpinan OKI sudah sepakat akan kembali menemui delegasi koalisi oposisi Suriah, ketika kami bertemu dengannya dalam pertemuan Liga Arab di Doha tempo hari. Dengan memeroleh kursi di OKI, maka akan membuka pintu dukungan dari negara-negara anggota terkait upaya kami mengamankan posisi merapat ke PBB," urai Adib sembari menambahkan, bahwa pihak koalisi mengalami pekerjaan berat untuk memenangkan kursi di PBB, terutama karena penentangan kuat dari dua negara anggota permanen DK PBB yaitu Rusia dan Cina.
Wakil Presiden Koalisi Nasional Suriah (SNC), George Sabra, menyatakan bahwa pihaknya akan berusaha keras menempatkan perwakilannya di OKI, sebelum bergerak ke kancah internasional dengan menjadi satu-satunya perwakilan resmi rakyat Suriah di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). [iina]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !