Islamedia - Geger kiamat pada Jumat (21/12) ini membuat Cina panik. Kepanikan melanda beberapa masyarakat yang tinggal di Propinsi Sichuan. Kepanikan tergambar dengan dengan banyaknya masyarakat yang memborong lilin pada akhir pekan hingga Kamis (20/12).
Larisnya Lilin adalah demi kepentingan ibadah masyarakat Negeri Tirai bambu. Banyak yang berdoa agar kiamat yang diramalkan Suku Maya tidak benar-benar terjadi. Selain untuk keperluan doa, Lilin digunakan sebagai antisipasi atas prediksi padamnya cahaya bumi.
"Lilin terjual dengan sangat banyak di pekan ini. Pembeli terus menerus berdatangan," kata seorang penjual, Huang Zhaoli seperti dikutip Harian West China City.
Pemilik toko Grosir Guangfa, Li, mengaku dia bingung mengapa lilin sangat laku diborong pembeli. Dia akhirnya mendengar dari pembeli yang mengaku ketakutan jikalau matahari berhenti berputar. "Saya mendengar ada pembeli yang bergumam bahwa bumi akan segera ditutupi kegelapan," kata Li.
Menurut kepercayaan sejumlah masyarakat Cina, sebelum datangnya kiamat, bumi akan lebih dahulu dilanda kegelapan selama tiga hari.[rol]
Larisnya Lilin adalah demi kepentingan ibadah masyarakat Negeri Tirai bambu. Banyak yang berdoa agar kiamat yang diramalkan Suku Maya tidak benar-benar terjadi. Selain untuk keperluan doa, Lilin digunakan sebagai antisipasi atas prediksi padamnya cahaya bumi.
"Lilin terjual dengan sangat banyak di pekan ini. Pembeli terus menerus berdatangan," kata seorang penjual, Huang Zhaoli seperti dikutip Harian West China City.
Pemilik toko Grosir Guangfa, Li, mengaku dia bingung mengapa lilin sangat laku diborong pembeli. Dia akhirnya mendengar dari pembeli yang mengaku ketakutan jikalau matahari berhenti berputar. "Saya mendengar ada pembeli yang bergumam bahwa bumi akan segera ditutupi kegelapan," kata Li.
Menurut kepercayaan sejumlah masyarakat Cina, sebelum datangnya kiamat, bumi akan lebih dahulu dilanda kegelapan selama tiga hari.[rol]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !