Islamedia -Duta Liga Arab dan PBB untuk krisis Suriah, Lakhdar Brahimi, setelah bertemu dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, mengatakan bahwa situasi Suriah begitu "mengkhawatirkan" dan tidak ada tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi solusi atas perang sipil yang tengah terjadi.
"Situasi di Suriah masih mengkhawatirkan dan kami berharap segenap kelompok mau melangkah menuju solusi sebagaimana harapan dan keinginan rakyat Suriah," kata Brahimi setelah pertemuannya dengan Assad di Damaskus pada Senin (24/12) kemarin.
Duta PBB itu mengatakan bahwa dirinya dan Assad saling bertukar pandangan seputar krisis yang sedang berlangsung dan mendiskusikan langkah-langkah ke depan yang mungkin dilakukan. Sejauh ini, Brahimi dipandang hanya membuat sedikit kemajuan dalam usahanya menjadi perantara penghentian konflik, sejak ia mulai bertugas pada September lalu.
Misi pertemuan Brahimi dengan Assad itu terjadi di tengah makin intensifnya pertempuran di provinsi Hama, sebagaimana dilaporkan aktivis HAM Suriah. Pertempuran terjadi ketika pejuang anti-rezim tiran Assad memasuki kota Maan yang didominasi kelompok Syi'ah Alawi. Kelompok minoritas sekte Syi;ah Alawi inilah yang mendukung rezim tiran Assad. Pejuang bersenjata memasuki Maan dan mengibarkan bendera oposisi di kantor kepolisian utama kota itu, demikian seperti dilaporkan aktivis HAM Mousab Alhamdee melalui Skype.
Sementara itu, para aktivis juga menyatakan bahwa rezim Assad patut diduga menyebarkan bom gas pembunuh di pusat kota Homs. Pihak Lembaga Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris, sambil mengutip pernyataan aktivis yang berada di pusat kota Homs, menyatakan bahwa enam orang pejuang gugur di dua kawasan kota itu pada Ahad malam, setelah menghirup asap putih dari bom yang dilemparkan ke kawasan tersebut.
"Kami menuntut dikirimkannya tim internasional untuk menyelidiki tipe bom yang digunakan itu," kata kepala Lembaga Pemantau HAM Suriah, Rami Abdul-Rahman.
Video amatir yang dirilis oleh pihak aktivis menunjukkan pasien laki-laki di rumah sakit terlihat mengalami kesulitan bernafas, dan para dokter memakaikan masker oksigen ke wajah mereka. Beberapa dari mereka mengalami batuk parah sewaktu berusaha untuk mengambil nafas.
"Mulanya, baunya tercium sangat kuat, kemudian sedikit demi sedikit korban yang menghirup bau itu kian lemas," kata seorang lelaki yang diidentifikasi sebagai salah satu pejuang dalam video itu.
"Baunya seperti asam hidroklorik, dan orang-orang merasa seperti tercekik, kemudian saya sendiri tidak sanggup bernafas," tambahnya.
"Mata saya rasanya perih terbakar, kepala saya juga sakit, saya tidak bisa bernafas lagi. Saya ingin mengirup udara segar," kata lelaki dalam video yang tampak memejamkan matanya dan mengatakan bahwa ia mengalami gangguan penglihatan gara-gara serangan tersebut. [iinanews]
"Situasi di Suriah masih mengkhawatirkan dan kami berharap segenap kelompok mau melangkah menuju solusi sebagaimana harapan dan keinginan rakyat Suriah," kata Brahimi setelah pertemuannya dengan Assad di Damaskus pada Senin (24/12) kemarin.
Duta PBB itu mengatakan bahwa dirinya dan Assad saling bertukar pandangan seputar krisis yang sedang berlangsung dan mendiskusikan langkah-langkah ke depan yang mungkin dilakukan. Sejauh ini, Brahimi dipandang hanya membuat sedikit kemajuan dalam usahanya menjadi perantara penghentian konflik, sejak ia mulai bertugas pada September lalu.
Misi pertemuan Brahimi dengan Assad itu terjadi di tengah makin intensifnya pertempuran di provinsi Hama, sebagaimana dilaporkan aktivis HAM Suriah. Pertempuran terjadi ketika pejuang anti-rezim tiran Assad memasuki kota Maan yang didominasi kelompok Syi'ah Alawi. Kelompok minoritas sekte Syi;ah Alawi inilah yang mendukung rezim tiran Assad. Pejuang bersenjata memasuki Maan dan mengibarkan bendera oposisi di kantor kepolisian utama kota itu, demikian seperti dilaporkan aktivis HAM Mousab Alhamdee melalui Skype.
Sementara itu, para aktivis juga menyatakan bahwa rezim Assad patut diduga menyebarkan bom gas pembunuh di pusat kota Homs. Pihak Lembaga Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris, sambil mengutip pernyataan aktivis yang berada di pusat kota Homs, menyatakan bahwa enam orang pejuang gugur di dua kawasan kota itu pada Ahad malam, setelah menghirup asap putih dari bom yang dilemparkan ke kawasan tersebut.
"Kami menuntut dikirimkannya tim internasional untuk menyelidiki tipe bom yang digunakan itu," kata kepala Lembaga Pemantau HAM Suriah, Rami Abdul-Rahman.
Video amatir yang dirilis oleh pihak aktivis menunjukkan pasien laki-laki di rumah sakit terlihat mengalami kesulitan bernafas, dan para dokter memakaikan masker oksigen ke wajah mereka. Beberapa dari mereka mengalami batuk parah sewaktu berusaha untuk mengambil nafas.
"Mulanya, baunya tercium sangat kuat, kemudian sedikit demi sedikit korban yang menghirup bau itu kian lemas," kata seorang lelaki yang diidentifikasi sebagai salah satu pejuang dalam video itu.
"Baunya seperti asam hidroklorik, dan orang-orang merasa seperti tercekik, kemudian saya sendiri tidak sanggup bernafas," tambahnya.
"Mata saya rasanya perih terbakar, kepala saya juga sakit, saya tidak bisa bernafas lagi. Saya ingin mengirup udara segar," kata lelaki dalam video yang tampak memejamkan matanya dan mengatakan bahwa ia mengalami gangguan penglihatan gara-gara serangan tersebut. [iinanews]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !