Islamedia - Koresponden Aljazeera melaporkan bahwa seorang pemuda anggota Organisasi Ikhwanul Muslimin terbunuh sementara 18 orang luka-luka dalam serangan yang diarahkan ke kantor Ikhwanul Muslimin di kota Damanhur, Provinsi Buhaira.
Sumber-sumber keamanan menyatakan bahwa beberapa orang tak dikenal berupaya menerobos kantor tersebut dan melemparnya dengan batu bata dan bom Molotov sehingga memaksa pasukan keamanan mengeluarkan gas airmata untuk menghalau mereka.
FJP, partai yang menjadi sayap politik Ikhwanul Muslimin menyatakan dalam situsnya bahwa pemuda itu bernama Fathi Masud, terbunuh oleh tangan-tangan balthajiah (preman yang sering digunakan zaman Mubarak). Dengan demikian, dia merupakan korban pertama sejak diumumkannya dekrit Presiden Mursi sejak Kamis lalu.
Sementara itu, Mursi hari ini dijadwalkan akan bertemu dengan jajaran Mahkamah Agung untuk membicarakan perkembangan dari krisis ini. Beberapa pihak pun sudah mulai mengajukan inisiatif untuk meredakan ketegangan. Mursi sendiri menyatakan bahwa dekritnya bersifat sementara dan mengajak semua kekuatan politik berdialog. Namun dia tetap menegaskan bahwa para pelaku kekerasan dan korupsi pada masa rezim sebelumnya harus diinvestigasi.
Sementara itu, kondisi jalan-jalan yang sebelumnya panas, kini mulai mereda ketika massa melihat adanya gejala penyelesaian krisis ini. Disamping itu, seruan agar para hakim melakukan boikot untuk menentang keputusan Mursi ternyata tidak mendapatkan sambutan yang luas. Sebagian kecil memang melakukan mogok kerja, namun mayoritas peradilan di seluruh provinsi Mesir berjalan normal.
(Aljazeera/ak)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !