Islamedia - Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr Jose Rizal Jurnalis berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa segera mengunjungi Gaza Utara, Palestina.
"Dulu ketika ada koflik, Presiden Soeharto juga pernah mengunjungi Bosnia. Sekarang kami berharap, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa mengunjungi Gaza," kata Jose Rizal Jurnalis dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin.
Menurut Jose, kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Gaza akan meningkatkan hubungan Indonesia dengan Palestina. Apalagi, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar yang cukup dipandang oleh Israel.
Jose mengatakan saat ini terdapat 28 warga negara Indonesia relawan MER-C yang berada di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina, yang sedang melakukan pengerjaan Rumah Sakit Indonesia untuk Palestina.
Saat tim relawan masuk ke Gaza tahun lalu, kondisi di sana masih normal. Yaitu sasaran pertempuran antara Palestina dan Israel hanya basis militer.
"Namun sejak Rabu (14/11) ekskalasi pertempuran meningkat dan tidak ada lagi tempat aman di Gaza," katanya.
Karena itu, Jose memerintahkan relawan-relawan MER-C yang sedang membangun Rumah Sakit Indonesia untuk tetap berlindung di rumah sakit untuk menjaga entitas relawan.
"Supaya entitas kita tetap jelas dan menunjukkan bahwa kita tidak ada kepentingan apapun di sana kecuali kemanusiaan," tuturnya.
Sementara itu Imam Pondok Pesantren Al Fatah Muhyiddin Hamidy yang juga hadir saat jumpa pers mengatakan para relawan yang bekerja membangun Rumah Sakit Indonesia di Palestina tetap tenang meskipun lokasi ledakan bom hanya berjarak 100 meter dari rumah sakit.
"Mereka tetap ingin melanjutkan pekerjaan pembangunan karena bagi mereka itu adalah tugas suci," ujarnya.
Begitu pula dengan para keluarga relawan, kata dia, merasa bangga sanak keluarganya berangkat ke Gaza untuk melaksanakan tugas mulia tersebut.[antara/im]
"Dulu ketika ada koflik, Presiden Soeharto juga pernah mengunjungi Bosnia. Sekarang kami berharap, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bisa mengunjungi Gaza," kata Jose Rizal Jurnalis dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin.
Menurut Jose, kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Gaza akan meningkatkan hubungan Indonesia dengan Palestina. Apalagi, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar yang cukup dipandang oleh Israel.
Jose mengatakan saat ini terdapat 28 warga negara Indonesia relawan MER-C yang berada di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina, yang sedang melakukan pengerjaan Rumah Sakit Indonesia untuk Palestina.
Saat tim relawan masuk ke Gaza tahun lalu, kondisi di sana masih normal. Yaitu sasaran pertempuran antara Palestina dan Israel hanya basis militer.
"Namun sejak Rabu (14/11) ekskalasi pertempuran meningkat dan tidak ada lagi tempat aman di Gaza," katanya.
Karena itu, Jose memerintahkan relawan-relawan MER-C yang sedang membangun Rumah Sakit Indonesia untuk tetap berlindung di rumah sakit untuk menjaga entitas relawan.
"Supaya entitas kita tetap jelas dan menunjukkan bahwa kita tidak ada kepentingan apapun di sana kecuali kemanusiaan," tuturnya.
Sementara itu Imam Pondok Pesantren Al Fatah Muhyiddin Hamidy yang juga hadir saat jumpa pers mengatakan para relawan yang bekerja membangun Rumah Sakit Indonesia di Palestina tetap tenang meskipun lokasi ledakan bom hanya berjarak 100 meter dari rumah sakit.
"Mereka tetap ingin melanjutkan pekerjaan pembangunan karena bagi mereka itu adalah tugas suci," ujarnya.
Begitu pula dengan para keluarga relawan, kata dia, merasa bangga sanak keluarganya berangkat ke Gaza untuk melaksanakan tugas mulia tersebut.[antara/im]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !