Islamedia - Pada awalnya aku hanya sering melihat benderamu. Merah, hitam, putih, hijau. Berkibar di tanah airku. Di kostku tak ada televisi, aku pun jarang membaca surat kabar. Ku pikir maksudnya apa? Ada apa dengan palestina? Apakah ada kunjungan tokoh palestina ke negeriku? Atau ke daerahku? Beberapa waktu lalu aku pernah melihat ada beberapa mahasiswa yang memakai pakaian dan atribut palestina. Tanyaku dalam hati, ada pawai kenegaraan kali ya? Tapi kok palestina saja? Mana Negara lain�Ya sudahlah fikirku�.
Akan tetapi tiba suatu masa ketika ada sahabatku yang mengajakku untuk hadir dalam sebuah acara kajian tentang bangsa palestina. Fikirku untuk apa sihmengetahui sejarah bangsa lain, sementara sejarah bangsa sendiri saja belum banyak ku ketahui. Tapi dalam hatiku berkata, daripada gak ada kerjaan dan sendirian di kost mending aku ikut saja selain itu kan hadir dalam majelis ilmu itu banyak keutamaannya. Tepat pada hari kamis di masjid kampus, aku hadir dalam kajian keislaman khusus membahas tentang palestina. Pematerinya langsung datang dari Jakarta. Yakni ketua korps mubaligh pada sebuah lembaga kemanusiaan Republik Indonesia, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina. Dr. Muqoddam Cholil, MA. nama beliau.
Lebih kurang satu setengah jam beliau memaparkan kepada peserta tentang kondisi terkini bangsa palestina, sejarah bangsa palestina, sejarah perjuangan muslim untuk palestina. Bagaimana ketika Salahudin Al-Ayyubi membebaskan palestina. Ini yang membuat saya faham tentang akar permasalahan yang terjadi di palestina.
Energi dan perjuangan yang dicurahkan oleh para pejuang islam dahulu dalam mempertahankan dan merebut kembali palestina dengan susah payah mengorbankan segalanya. Pasukan Kristen dahulu ketika sebelum palestina terbebaskan oleh salahudin, yakni ketika perang salib mereka membantai sekitar 70.000 kaum muslim untuk merebut palestina. Sungguh sangat kejam tindakan mereka padahal ketika itu kaum muslim tidak sedang melakukan kesalahan. Namun Allah SWT memberikan kemerangan bagi kaum muslimin. Kemenangan pasukan pimpinan Salahudin Al Ayyubi ini terjadi pada 27 rajab bertepatan dengan sejarah Isra mi�raj Rasulullah SAW. Hingga saat ini masjid Al Aqsha selalu �menangis� dan rindu akan Salahudin Al Ayyubi zaman ini yang akan kembali membebaskan Palestina dari cengkraman zionis Israel. Siapakan Salahudin Al Ayyubi zaman ini?
Selain itu aku juga mengetahui tentang kejahatan dan kekejaman Israel. Khususnya kaum zionis yang berada dibalik semua ini. Mereka adalah penjahat perang abad ini. Yang herannya dunia membiarkan hal ini terus dan terus terjadi. Seakan-akan mereka tak pernah tau dan tak akan pernah peduli dengan bencana kemanusiaan yang terjadi di palestina.
Tidak semua Negara arab yang berada di timur tengah atau bahkan yang bertetangga dan berbatasan langsung dengan palestina yang peduli dengan penderitaan rakyat palestina. Mesir contohnya. Dahulu dimasa rezim pemerintahan presiden Husni Mubarak jangankan bantuan yang diberikan justru malah mempersulit akses dunia luar untuk dapat memberikan bantuan kepada palestina. Selain itu di tambah pula dengan pendirian tembok pembatas oleh Israel sepanjang 750 kilometer, tingginya 8 meter (dua kali lipat tembok berlin) dan memiliki lebar 30 � 100 meter yang memisahkan antara Al-Quds timur dan barat. Sementara warga pelestina banyak yang bermukim di timur. Di bagian barat adalah posisi masjid Al-Aqsha sehingga warga disana terhalang untuk melaksanakan sholat di masjid yang menjadi kiblat pertama ummat islam ini.
Indonesia merupakan Negara yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia. Seharusnya dukungan dan bantuan itu datang dari Indonesia harus lebih besar pula. Namun informasi tentang hal ini mungkin belum tersebar merata atau mungkin rakyat Indonesia belum memiliki pemahaman yang cukup serta keinginan dan kepedulian yang besar terhadap kondisi ini. Tapi aku yakin dan bertambah yakin seuatu saat nanti semua paham dan semua akan berjuang dengan cara apa saja demi kemerdekaan palestina.
Namun Allah SWT punya rencana lain dan jauh lebih baik. Dan kita yakin akan hal itu. Terus berdoa dan memberikan apa yang kita miliki untuk palestina. Bisa dengan dana, dengan tenaga membantu menggalang dana dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat dengan aksi-aksi damai di tengah masyarakat. Serta terus memboikot produk-produk Israel yang digunakan untuk membiayai perang melawan saudara kita.
Akhirnya aku mengenal apa itu palestina, siapa itu zionis israel dan yang terpenting bagiku adalah informasi bahwa ternyata masih ada saudaraku disana yang belum merdeka. Mereka dijajah oleh penjajah, ditindas dengan keras, disiksa tanpa dosa, disakiti tanpa belas kasih�. Korban banyak warga sipil dari wanita, orang tua sampai tubuh kecil tanpa dosa. Sedih? Pasti, marah? Apalagi. Tak pernah kurasakan gejolak emosi seperti ini. Timbul pertanyaan dalam hati? Apa yang bisa ku perbuat? Apa yang bisa ku berikan untuk saudaraku di palestina? Mereka dahulu pernah berjasa kepada Negara Indonesia. Meraka menjadi salah satu Negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia setelah Mesir. Ketika itu diwakili oleh Mufti Besar Palestina, M. Amin Husaini. Bahkan palestina pernah membantu dalam sebuah bencana di tanah air. Sekarang mereka butuh bantuan kita, seluruh ummat muslim dunia, karena perjuangan palestina adalah perjuangan muslim sedunia. Insya Allah palestine will be free�.
@dwipa at hamas,november 2012
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !