Headlines News :
Home » » Pemuda PUI: Iron Stock Ummat dan Bangsa

Pemuda PUI: Iron Stock Ummat dan Bangsa

Written By Unknown on Jumat, 23 Januari 2015 | 01.50



Wawancara Dengan Raizal Arifin, Ketua Umum Pemuda PUI Terpilih
 

Tepatnya 6 Desember 2014 lalu, Pemuda PUI telah sukses menyelenggarakan Muktamar ke-3. Muktamar kali ini memiliki spirit “penaklukan” di bumi Sriwijaya yaitu Palembang. Kota yang secara perkembangan “genetiknya” PUI telah muncul tahun 1998. Namun bila melihat sejarah KH. Ahmad Sanusi yang telah menebarkan PUI ke penjuru nusantara sebelum merdeka, bisa jadi PUI juga telah tumbuh di Palembang. Beliau dan KH. Abdul Halim bersahabat erat dengan Soekarno, H.O.S Tjokroaminoto dan yang lainnya. Kemunculannya di BPUPKI adalah wujud ketokohan seorang ulama, cendekiawan dan pejuang yang disegani public nusantara.

Kepahlawanan serta kesuksesan tokoh-tokoh PUI membangun organisasi dan bangsa seharusnya menjadi inspirasi PUI ke depan, khususnya pemuda. Adalah Raizal Arifin dalam Muktamar ke-3 ini terpilih menjadi Ketua Umum Pemuda PUI (2014-2019) memberikan narasi besar untuk Pemuda PUI, bangsa dan ummat. Beliau berharap, Pemuda PUI memiliki andil yang strategis dalam pembangunan nasional.

Bonus Demografi Pemuda dan Tantangannya

Di zaman ini formasi dan industrialisasi ini pemuda menghadapi problem yang sangat serius. Pertama, menurunnya jiwa idealisme dan patriotisme yang diinvasi budaya luar secara bertubi-tubi membuat pemuda saat ini kehilangan arah. Kedua, kurangnya lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja. Ketiga, meningkatnya kenakalan remaja serta penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.

Secara demografi ada 30% anak muda. Ini merupakan sebuah anugerah kepada kita bangsa Indonesia, meski bonus demografi ini betul-betul akan kita nikmati antara 2020-2030 tahunan mendatang. Tapi, dengan jumlah pemuda saat ini yang mencapai 37% atau sekitar 79,79 juta jiwa, kalau mereka disiapkan, dibina dengan baik, tentu akan menjadi kekuatan yang super dahsyat dalam membangun Indonesia. Ini menjadi tantangan Pemuda PUI kedepan dalam bergerak,bagaimana dengan segala tantangan dan peluang yang ada kita bisa berkiprah nyata melakukan pembinaan terhadap kaum muda.

Titi balik Pemuda PUI sebagai harapan ummat dan bangsa.

Abdul Halim Muda adalah sosok yang sangat perhatian dengan kondisi ummat Islam dan rakyat saat itu, dia hidup di tengah-tengah penderitaan rakyat yang tertindas akibat penjajahan saat itu. Beliau tumbuh menjadi remaja yang matang untuk ukurannya. Yang membuat seseorang matang cepat adalah kapasitas ilmu dan seberapa banyak dia bergelut dengan masalah dan berusaha memecahkan benang kusut masalah-masalah tersebut. Aktivis muda sekarang hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk menguatkan kapasitas keilmuan sebagai bekal untuk masa depan dan harus memaksakan diri untuk bergelut memecahkan masalah bangsa ini. Keluar dari zona nyaman, lebih serius belajar, mengurai dan menyelesaikan masalah.

Dalam PUI ada doktrin Intisab dan Islahutsamaniyah Ini kalau di urai panjang sekali, kami berkeyakinan kalau doktrin Intisab ini diterapkan dalam bangsa dan negara akan tercipta kehidupan bangsa yang modern, harmonis serta mapan. Doktrin Intisab dengan saripatinya, yakni Allah sebagai tujuan adalah beyond of purpose. Setiap orang jika tujuannya Allah maka dia akan bekerja dan beraktivitas professional dan penuh keikhlasan serta dia tidak akan puas dengan capaian sekarang, akan senantiasa bersemangat untuk melakukan ishlah atau reform ketika ada yang kurang. Islam akan dikenal sebagai agama professional, agama mulia dan agung, penuh kasih sayang, serta penuh cinta karena diperkenalkan dan diamalkan dengan penuh cinta.

Alhamdulillah kami bersyukur para pendahulu PUI telah mewariskan warisan yang sangat berharga, yakni melimpahnya asset fisik berupa tanah wakaf dan lembaga pendidikan, dan ada yang jauh lebih berharga yakni warisan doktrin Intisab dan Islahutsamaniyah. Islahutsamaniyah ini adalah rumusan masalah sekaligus tahapan dalam mencapai tujuan besar yaitu menjadikan agama Islam sebagai Islam Raya.

Modal Pemuda PUI bangkit

Seabad sudah PUI berkiprah di negeri ini, kalau di ukur secara kuantitas dengan sebaran jumlah lembaga pendidikan dan struktur yang aktif berkembang tersebar di nusantara ini keberadaan PUI jelaslah memiliki andil yang sangat besar dalam menjadikan populasi dan aktivis Islam bertambah banyak. Akan tetapi, sebagai bahan evaluasi kita bersama bahwa sebaran jumlah lembaga pendidikan dan struktur tersebut secara kualitas harus terus ditingkatkan apakah dalam hal pemahaman keagamaan dan loyalitas terhadap jamaah PUI.

Oleh karena itu, dengan kondisi seperti sekarang yang harus kita lakukan adalah terus membumikan doktrin Intisab dan islahutsamaniyah agar menancap di setiap hati sanubar ijamaah PUI mulai dari yang aktif di struktur, para guru, murid-murid sekolah PUI, orang tua wali, dan tentu saja para kaum muda PUI baik itui deologis maupun biologis. Pemuda PUI akan menjadi garda terdepan dalam mengibarkan dan menyebarluaskan delapan prinsip perbaikan ini, akan kita mulai dari pribadi terdekat kemudian lingkungan keluarga dan kemudian kepada jamaah PUI secara luas. Karena kami berkeyakinan rusaknya ummat ini karena mereka belum mengenal, memahami, dan mengamalkan Intisab serta islahutsamaniyah.

Agenda besar Pemuda PUI

Agenda besar kita tentu masih sama dengan periode belumnya, apakah masa Bapak Anwar Sholeh, atau era Kang Aher yang dilanjutkan oleh Ustadz Nazar Haris, kemudian masa Ustadz NurHasan Zaidi dan kemudian bang Iman Budiman, mereka semua menitikberatkan pada isu yang sama yaitu menyiapkan iron stock SDM. Maka agenda besar pemuda PUI periode 2014 - 2019 pun agenda unggulannya adalah menyiapkan SDM yang berilmu, cakap, dan energik. Adapun langkah-langkahnya adalah kami akan melakukan pendataan anak-anak muda yang ada di PUI di mulai dari kelas 2 MA /sederajat, mahasiswa di kampus PUI, alumni sekolah dan kampus PUI, anak-anak tokoh, pengurus dan kader PUI. Kemudian secara bertahap kita buat forum pertemuan sebagai wahana diskusi dan silaturahim, selanjutnya dengan penuh kesabaran dan penuh cinta kita lakukan pembinaan bekerjasama dengan badan kaderisasi DPP, DPW, dan DPD yang akan dibuat pasca muktamar ini. Bangsa kita hari ini sedang disuguhi AEC (Asean Economy Community) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Bangsa kita hari ini sedang bersiap menghadapi AEC ASEAN Economy Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tahun 2015 ini adalah pertaruhan ekonomi global antar negara ASEAN dimulai. Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015. Pertama, Negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, intellectual property rights (IPR), taxation, dan e-commerce. Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan UKM. Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Fokus kami di Pemuda PUI adalah menyiagakan para Pemuda PUI agar siap berlari cepat dengan jutaan pemuda lainnya menyongsong persaingan ini. Kami akan melakukan pelatihan berkesinambungan menempa jiwa dan mental pantang menyerah lewat training intisab dan halaqoh islah, mengasah skill lewat training-training kepemimpinan, manajemen dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Oleh karena itu dukungan dari semua pihak sangat diharapkan dalam hal ini [].

 

 



[1] Tulisan ini hasil dari pengelaborasian wawancara dengan Raizal Arifin, 12 Desember 2014. 
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translate

English French German Spain Russian Korean Arabic Chinese Simplified
 
Support : Tim Media Pemuda PUI
Copyright © 2014. PEMUDA PUI - All Rights Reserved