Headlines News :
Home » , , » MILITER BIADAB, KEMBALIKAN DEMOKRASI MESIR

MILITER BIADAB, KEMBALIKAN DEMOKRASI MESIR

Written By Unknown on Jumat, 26 Desember 2014 | 02.57

SAVE MESIR ....!!

MILITER BIADAB, KEMBALIKAN DEMOKRASI MESIR


Kudeta Militer yang menggulingkan pemerintah Mursi adalah tanda demokrasi Mesir dibajak. Militer dan Oposisi dari kalangan sekuler dan Liberal tidak menghargai pengorbanan dan harapan perubahan rakyat Mesir. Hampir 70% kemenangan Mursi tidak bisa diabaikan begitu saja. Demikian disampaikan H. Iman Budiman Ketua Umum PP Pemuda PUI di Jakarta (09/07). Melihat rentetan huru-hara hingga pembantaian pendukung Mursi di masjid, “Militer tidak ubahnya seperti Fasis dan Hitler. Menggunakan senjata untuk membantai orang-orang tidak berdosa.” Sebagaimana informasi dari banyak media, Militer Mesir telah membantai 42 orang dewasa dan 2 anak saat mereka melaksanakan sholat shubuh di masjid. Mereka kalang kabut mencari perlindungan dari serangan membabi-buta Militer.

Sebagai Pimpinan Pemuda Umat Islam yang merupakan organisasi kemasyarakatan, dia mengajak seluruh elemen dan rakyat Mesir untuk terus bersatu mempertahankan kedaulatannya. Demokrasi yang digenggam dan dipertaruhkan oleh jutaan rakyat Mesir harus dikembalikan. Semua komponen masyarakat yang bersatu menggulingkan Mubarak adalah simbol persatuan rakyat Mesir untuk reformasi. “Persatuan itu sangat penting untuk menjawab kejahatan Militer dan Oposisi.” Dia meminta pemerintah Indonesia, presiden SBY untuk segera menggunakan sikap politik luar negerinya. “negara pertama kali yang mengakui kemerdekaan Indonesia, adalah Mesir. Indonesia segera mendesak negara-negara OKI menolak kebiadaban Militer dan Oposisi serta tidak mengakui pemerintahan inkonstitusional Oposisi.”

Sekretaris Jenderal PP Pemuda PUI, Raizal Aripin di tempat terpisah memberikan data, bahwa hasil pantauan Al Jazeera, telah terjadi pembantaian 34 orang pendukung Mursi di depan Markas Besar Militer Mesir. Dan 322 orang luka-luka. “Ini kejahatan, Militer dan Oposisi harus diseret ke Mahkamah Internasional.” Transisi politik yang memakan banyak korban, tidak terlepas adanya gerakan politik yang jahat. “Oposisi harus bertanggung jawab atas situasi Mesir.” Dengan nada geram.





Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translate

English French German Spain Russian Korean Arabic Chinese Simplified
 
Support : Tim Media Pemuda PUI
Copyright © 2014. PEMUDA PUI - All Rights Reserved